Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Di Indonesia berbagai jenis flora dan fauna yang merupakan bagian dari keanekaragaman hayati. Perhatikan tanaman dan hewan di sekitar Anda. Di sekitar Anda terdapat berbagai jenis tumbuhan. Setiap jenis tumbuhan memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan tumbuhan lain. Apakah tumbuhan secara morfologi berbeda pasti dikelompokkan ke dalam kelompok yang berbeda juga? Salah satu contohnya keanekaragaman hayati pada tanaman sansevieria merupakan keanekaragaman hayati tingkat gen. Keanekaragaman hayati tingkat gen merupakan individu dalam spesies.
Keaneragaman tersebut berbentuk karena beberapa faktor, salah satunya adalah variasi gen. Selain keanekaragaman tingkat gen, terdapat juga beberapa jenis tingkat keanekaragaman hayati yaitu tingkat jenis dan ekosistem. Untuk mengetahui mengenai tingkat keanekaragaman hayati tersebut, untuk itu lihat pada uraian berikut ini.
Keanekaragaman hayati menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Penyebab keanekaragaman hayati ada dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil berpengaruhnya terhadap morfologi (fenotip) organisme. Adapun faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi organisme juga. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
Jadi keanekaragaman gen merupakan keanekaragaman merupakan keanekaragaman individu dalam suatu jenis makhluk hidup. Keanekargaman gen menyebabkan variasi antarindividu sejenis. Sebagai contoh keanekaragaman gen pada ayam yang dapat terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna bulu dan bentuk pialnya. Sedangkan keanekaragaman gen pada manusia terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna mata, warna kulit, bentuk rambut, dan ukuran tubuh.

Keaneragaman tersebut berbentuk karena beberapa faktor, salah satunya adalah variasi gen. Selain keanekaragaman tingkat gen, terdapat juga beberapa jenis tingkat keanekaragaman hayati yaitu tingkat jenis dan ekosistem. Untuk mengetahui mengenai tingkat keanekaragaman hayati tersebut, untuk itu lihat pada uraian berikut ini.
Keanekaragaman hayati menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Penyebab keanekaragaman hayati ada dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil berpengaruhnya terhadap morfologi (fenotip) organisme. Adapun faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi organisme juga. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
Jenis-Jenis Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Gen
Gen merupakan unit terkecil yang terdapat dalam kromosom yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan sifat keseluruhan suatu makhluk hidup. Susunan pengikat gen menentukan ciri dan sifat pada individu yang bersangkutan. Perbedaan gen (Variasi gen) pada setiap makhluk hidup menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotipe) dan sifat yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk hidup berbeda. Perbedaan susunan perangkat dasar gen setiap individu dalam satu spesies akan mengakibatkan terjadinya keanekaragaman gen.Jadi keanekaragaman gen merupakan keanekaragaman merupakan keanekaragaman individu dalam suatu jenis makhluk hidup. Keanekargaman gen menyebabkan variasi antarindividu sejenis. Sebagai contoh keanekaragaman gen pada ayam yang dapat terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna bulu dan bentuk pialnya. Sedangkan keanekaragaman gen pada manusia terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna mata, warna kulit, bentuk rambut, dan ukuran tubuh.
Keaekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan antarmakhluk hidup sejenis. Susunan gen suatu individu berasal dari kedua induknya. Kombinasi susunan perangkat gen dari kedua induk tersebut akan mengakibatkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas yang terjadi secara alami. Keanekaragaman gen juga dapat terjadi secara buatan melalui perkawinan silang (hibridisasi). Keanekaragaman gen secara alami dan buatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebagai contoh tumbuhan Hydrangea dapat memiliki bunga yang warnanya berbeda-beda. Warna bunga Hydrangea ditentukan oleh kesamaan tanah, Jika tumbuh di tanah yang kadar keasamaannya rendah bunganya akan berwarna biru terang. Jika tumbuh di tanah yang kadar keasamannya tinggi, bunga akan berwarna merah muda.
Pada dasarnya, keadaan komponen abiotik di suatu ekosistem akan mempengaruhi jenis-jenis komponen biotik yang hidup di dalamnya. Sebagai contoh, perbedaan letak geografis yang akan menyebabkan perbedaan iklim. Iklim yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh pada jenis flora dan fauna yang hidup di suatu daerah. Peristiwa inilah yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman ekosistem.
Contoh keanekaragaman ekosistem yaitu ekosistem kebun dan sawah. Komponen biotik yang menyusun ekosistem kebun dan sawah berbeda. Komponen biotik yang menyusun ekosistem kebun dan sawah dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat keanekaragaman hayatinya. Sebagai contoh, di ekosistem kebun terdapat tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk bali (Citrus maxima), dan jeruk purut (Citrus hystrix) yang ketiganya menunjukkan keanekaragaman jenis. Hal ini dapat diketahui karena ketiga tanaman tersebut memiliki naman genus yang sama yaitu Citrus.
Contoh yang lain jika di ekosistem kebun terdapat pohon mangga manalagi dan mangga gadung. Keudanya tersebut memiliki nama ilmiah Mangifera indica, namun ciri fisik buahnya berbeda. peristiwa ini menunjukkan keanekaragaman tingkat gen. Sementara itu, di ekosistem sawah terdapat berbagai macam tanaman padi antara lain rojolele, IR, dan sedani. Ketiga jenis tanaman padi tersebut menunjukkan keanekaragaman tingkat gen.
Uraian tersebut merupakan sebuah ulasan mengenai pengertian dan jenis-jenis keanekargaman hayati di bumi ini. Maka dari itu untuk menjaga keseimbangan tersebut diperlukan partisipasi semua agar berjalan dengan baik. Anda bisa memulai dengan hal yang sangat sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan. Dengan begitu Anda telah menjaga akan kebersihan akan pencemaran sampah yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hayati di bumi ini. Demikian semoga uraian ini bermanfaat bagi Anda semua.
2. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen, karena perbedaan antarspesies makhluk hidup dalam satu marga lebih mencolok daripada perbedaan antarindividu dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman jenis yaitu antara tumbuhan sukun, cempedak, dan nangka. Ketiganya termasuk dalam genus yang sama yaitu Artocarpus. Namun, ketiganya mempunyai ciri-ciri fisik yang berbeda.3. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Hubungan timbal balik ini yang akan menimbulkan keserasian hidup dalam ekosistem. Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Perbedaan komponen-komponen penyusun ekosistem tersebut mengakibatkan perubahan dari interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda-beda pula.Pada dasarnya, keadaan komponen abiotik di suatu ekosistem akan mempengaruhi jenis-jenis komponen biotik yang hidup di dalamnya. Sebagai contoh, perbedaan letak geografis yang akan menyebabkan perbedaan iklim. Iklim yang berbeda dapat mengakibatkan perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh pada jenis flora dan fauna yang hidup di suatu daerah. Peristiwa inilah yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman ekosistem.
Contoh keanekaragaman ekosistem yaitu ekosistem kebun dan sawah. Komponen biotik yang menyusun ekosistem kebun dan sawah berbeda. Komponen biotik yang menyusun ekosistem kebun dan sawah dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat keanekaragaman hayatinya. Sebagai contoh, di ekosistem kebun terdapat tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk bali (Citrus maxima), dan jeruk purut (Citrus hystrix) yang ketiganya menunjukkan keanekaragaman jenis. Hal ini dapat diketahui karena ketiga tanaman tersebut memiliki naman genus yang sama yaitu Citrus.
Contoh yang lain jika di ekosistem kebun terdapat pohon mangga manalagi dan mangga gadung. Keudanya tersebut memiliki nama ilmiah Mangifera indica, namun ciri fisik buahnya berbeda. peristiwa ini menunjukkan keanekaragaman tingkat gen. Sementara itu, di ekosistem sawah terdapat berbagai macam tanaman padi antara lain rojolele, IR, dan sedani. Ketiga jenis tanaman padi tersebut menunjukkan keanekaragaman tingkat gen.
Uraian tersebut merupakan sebuah ulasan mengenai pengertian dan jenis-jenis keanekargaman hayati di bumi ini. Maka dari itu untuk menjaga keseimbangan tersebut diperlukan partisipasi semua agar berjalan dengan baik. Anda bisa memulai dengan hal yang sangat sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan. Dengan begitu Anda telah menjaga akan kebersihan akan pencemaran sampah yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hayati di bumi ini. Demikian semoga uraian ini bermanfaat bagi Anda semua.
Berlangganan Artikel Gratis Via Email
Suka dengan artikel diatas? Jangan lewatkan postingan-postingan menarik lainnya dengan berlangganan artikel gratis yang akan dikirim otomatis ke alamat Email Anda.
Sangat membantu gan :)
ReplyDeleteanimeslurr