Budidaya tanaman hias adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pengelolaan tanaman dan lingkungan tumbuhnya, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Secara umum, teknik budidaya tanaman hias hampir sama dengan teknik budidaya tanaman pangan. Teknik budidaya yang baik menentukan kualitas produk tanaman hias yang dihasilkan. Berikut dijelaskan sarana produksi dan teknik budidaya tanaman hias.
Sarana dan produksi yang diperlukan dalam budidaya tanaman hias hampir sama dengan tanaman pangan. Tanaman pangan umumnya dibudiayakan dalam lahan yang terhampar, sedangkan tanaman hias dapat juga dibudidayakan dalam pot atau polibag di tempat terbuka atau ternaungi di pekarangan. Media tanaman pot dapat berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau berbagai media tanam siap pakai yang tersedia di toko sarana produksi pertanian. Ada beberapa bahan untuk budidaya tanaman hias, seperti benih atau bibit, media tanam, pupuk, zat pengatur tumbuh, pestisida, mulsa plastik (plastik penutup media tanam), sungkup (plastik penutup bunga/daun), polybag atau pot.
Perbanyakan seksual dilakukan melalui biji yang merupakan hasil pembuahan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukan di lahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk persemaian juga harus diolah agar gembur sehingga memudahkan perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan naungan paranet.
Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik, tray atau pot plastik. Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan pupuk kandang. Media semai dapat juga diganti dengan media siap pakai yang dibeli di toko pertanian, seperti arang sekam atau cocopeat. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya dengan melakukan penyiraman. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan benih adalah Anthurim dan Adenium.
Perbanyakan vegetatif menggunakan organ-organ vegetatif. Keuntungan perbanyakan vegetatif adalah dapat menghasilkan bibit seragam dalam jumlah banyak. Perbanyakan vegetatif dapat terjadi secara alami maupun buatan. Perbanyakan vegetatif dapat dengan menggunakan organ akar, batang, daun, tunas, sulur, dan umbi. Contoh tanaman hias yang membiak secara vegetatif alami adalah bunga lili, gladio, dan kanna.
Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias dapat dilakukan melalui stek, perundukan, okulasi, dan penyambungan. Berikut ini contoh perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias.
Sekarang Anda sudah memahami teknik budidaya tanaman hias. Selanjutnya, Anda dapat mempraktikkan budidaya tanaman hias. Lakukan mulai dari membuat perencanaan, menyiapkan sarana produksi, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, dan pascapanen.
Sarana dan produksi yang diperlukan dalam budidaya tanaman hias hampir sama dengan tanaman pangan. Tanaman pangan umumnya dibudiayakan dalam lahan yang terhampar, sedangkan tanaman hias dapat juga dibudidayakan dalam pot atau polibag di tempat terbuka atau ternaungi di pekarangan. Media tanaman pot dapat berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau berbagai media tanam siap pakai yang tersedia di toko sarana produksi pertanian. Ada beberapa bahan untuk budidaya tanaman hias, seperti benih atau bibit, media tanam, pupuk, zat pengatur tumbuh, pestisida, mulsa plastik (plastik penutup media tanam), sungkup (plastik penutup bunga/daun), polybag atau pot.
Proses Budidaya Tanaman Hias
1. Persiapan lahan/media tanam
Budidaya tanaman hias dapat dilakukan di dalam pot (polybag) atau hamparan lahan. Persiapan lahan/media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk budidaya tanaman. Jika diperlukan, lahan tanam dapat diberi tambahan pupuk kandang. Terkadang, budidaya tanaman hias dilakukan di tempat yang dinaungi dengan paranet atau plastik.2. Pembibitan
Persiapan benih/bibit merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman hias. Perbanyakan bahan tanaman hias dapat dilakukan melalui perbanyakan seksual dengan menggunakan biji dan perbanyakan vegetatif dengan menggunakan organ vegetatif.Perbanyakan seksual dilakukan melalui biji yang merupakan hasil pembuahan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukan di lahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk persemaian juga harus diolah agar gembur sehingga memudahkan perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau dapat diberikan naungan paranet.
Persemaian benih juga dilakukan di bak plastik, tray atau pot plastik. Media semai yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan pupuk kandang. Media semai dapat juga diganti dengan media siap pakai yang dibeli di toko pertanian, seperti arang sekam atau cocopeat. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya dengan melakukan penyiraman. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan benih adalah Anthurim dan Adenium.
Perbanyakan vegetatif menggunakan organ-organ vegetatif. Keuntungan perbanyakan vegetatif adalah dapat menghasilkan bibit seragam dalam jumlah banyak. Perbanyakan vegetatif dapat terjadi secara alami maupun buatan. Perbanyakan vegetatif dapat dengan menggunakan organ akar, batang, daun, tunas, sulur, dan umbi. Contoh tanaman hias yang membiak secara vegetatif alami adalah bunga lili, gladio, dan kanna.
Perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias dapat dilakukan melalui stek, perundukan, okulasi, dan penyambungan. Berikut ini contoh perbanyakan vegetatif buatan pada tanaman hias.
- Stek : perbanyakan dengan menggunakan bagian akar, batang, dan daun. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan stek diantaranya adalah cocor bebek, begonia, sirih, mawar dan puring.
- Perundukan : perbanyakan dengan cara merundukkan bagian tanaman ke tanah sehingga menginduksi munculnya akar. Perundukan dapat dilakukan misalnya pada tanaman melati dan alamanda.
- Penyambungan (grafting), merupakan penggabungan dua tanaman yang berlainan sehingga tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan penyambungan adalah mawar atau adenium.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan jika lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu kering, lahan dapat disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Jika diperbanyak dengan benih, benih dapat ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu sehingga tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit tanaman dapat lubang tanam dengan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jenis tanaman hias.4. Pemupukan
Pemupukan adalah penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Pupuk dapat diberikan ke media atau disemprot langsung ke tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau anorganik.5. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman hias meliputi : penyulaman, yaitu menanam kembali tanaman yang mati, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, penyiraman, disesuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan setiap hari, pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki aerasi tanah (udara dalam tanah bergantian dengan udara di atmosfer) serta menutup pangkal tanaman atau bagian tanaman yang berada di dalam tanah, dan penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman.6. Pengendalian OPT
Pengendalian organisme penganggu dilakukan untuk mencegah mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi, dan kualitas hasil tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau secara manual dengan mencabut atau membuang tanaman yang terserang serta memungut hama pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida alami.7. Panen dan Pascapanen
Panen dan pascapanen harus dilakukan dengan hati-hati agar kehilangan hasil dan penuruan kualitas hasil panen dapat dihindari. Panen dilakukan pada pagi atau sore hari. Pascapanen tanaman hias disesuaikan dengan produk budidayanya.- Tanaman hias daun
- Bunga potong
- Tanaman dalam pot
Sekarang Anda sudah memahami teknik budidaya tanaman hias. Selanjutnya, Anda dapat mempraktikkan budidaya tanaman hias. Lakukan mulai dari membuat perencanaan, menyiapkan sarana produksi, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, dan pascapanen.
Berlangganan Artikel Gratis Via Email
Suka dengan artikel diatas? Jangan lewatkan postingan-postingan menarik lainnya dengan berlangganan artikel gratis yang akan dikirim otomatis ke alamat Email Anda.
No comments:
Post a Comment